Kinanti
Java etnika adalah sanggar seni tari dan musik tradisional di kota Bandung Jawa barat. Eksistensinya tetap terjaga karena potensi pelaku seni yang mumpuni nan kreatif. Sudut pandang sanggar ini tidak hanya sebagai vendor di industri pernikahan atau sebatas mengkemas karya seni pesanan untuk event-event tertentu, ini dapat dilihat dari aktivitas di beberapa divisi seperti di antara nya pelatihan seni tari. Namun yang menjadi sorotan kini sanggar seni Java Etnika tampil unjuk gigi dengan karya keduanya yaitu kinanti.
Seperti yang kita ketahui bahwa java etnika telah meluncurkan sebuah karya tari rampak kendang yang berjudul "Béntang Mamprang" di bulan maret tepatnya saat pandemi covid 19 mulai melanda indonesia. Hanya terpaut enam bulan kini di tanggal 13 September 2020 Java Etnika kembali merilis lagu keduanya yang berjudul kinanti.Kinanti diciptakan langsung oleh Alie Aloy yang tak lain adalah pendiri sanggar seni Java Etnika. Aloy (begitu sebutannya) adalah seorang komposer musik yang kental akan seni tradisi, ia telah terjun ke dunia seni tradisi semenjak duduk dibangku Sekolah Dasar hingga kini. Karya kedua ini terinspirasi dari anak perempuannya yang bernama kinanti laksmi ratulangit, kinanti tumbuh menjadi seorang anak yang cantik rupawan menggemaskan dan mampu membuat orang disekeliling terpesona melihat kepandaiannya. Kinanti adalah buah hati bukti cintanya bersama sang istri yakni Hesty Aloy, sebagai orang tua kasih sayang sepanjang masa, ingin ia curahkan pada sebuah karya seni agar tidak pernah habis dan bisa bermanfaat kelak. Aloy berpendapat bahwa harta tahta mungkin bisa habis ditelan waktu, akan tetapi sebuah karya insya alloh akan dikenang sepanjang masa. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading dan manusia mati meninggalkan karya.
Kinanti sebuah lagu yang di arransement dengan komposisi dari beberapa etnik musik dunia, susunan lagunya mudah diterima dan memiliki khas tersendiri, ini yang membedakan lagu kinanti dengan lagu lainnya sehingga terngiang di telinga pendengarnya. Disisi lain sang komposer selalu memberikan warna yang disebutnya dengan sebutan "kataji" yaitu karawitan jaman kiwari. Lagu kinanti sengaja dibuat untuk menciptakan sebuah tarian yang dikemas dan ditata agar dapat berkembang dan diterima di masyarakat umum (bukan hanya pelaku seni). Java etnika menaruh sebuah harapan besar untuk membuka luas pikiran atau mind set dari sanggar seni, agar dapat berkembang mengikuti zaman dan era tekhnologi, akan tetapi tetap menjadikan seni tradisi sebagai pondasi utama dalam berkarya. Kearifan lokal seni budaya bangsa pun harus bisa bersaing dikancrah internasional (tidak hanya berkembang didaerah). Semoga dapat menjadi inspirasi untuk tetap berkarya walaupun di tengah pandemi.
Kinanti kini tersedia di platform digital seperti spotify, amazone, joox, tiktok, dll agar mudah didengar oleh semua kalangan, dan secara tidak langsung menjaga karya hak milik agar tidak di klaim atau diakui oleh sembarang pihak.
Komentar
Posting Komentar